79 Siswa SMPN 1 Tangen SPAL ke Bali, Pulang Mendapat Ilmu Dari Bli Ketut

SRAGEN INDOGLOBENEWS.ID –  Sebanyak 79 siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tangen Kabupaten Sragen, berkunjung ke pulau Dewata Bali, guna melakukan study pengenalan alam lingkungan ( SPAL) berlangsung 25-28 Oktober 2023 , mereka mengunjungi berbagai daerah wisata di pulau Bali, untuk mendapatkan pengetahuan lingkungan alam di seluruh tempat wisata dan alam sekitarnya.

Kenapa memilih Bali sebagai tujuan studi pengenalan alam lingkungan SPAL,karena Bali memiliki keunikan dibidang pariwisata yang komplet selain alam lingkungan Bali kental dengan keseniannya,  anak anak agar mampu mengenal alam lingkungan di tempat wisata di Bali, pengenalan alam lingkungan terhadap sistem pengelolaan tanah , termasuk tanaman sayuran di Bali, pengenalan alam jelas di Bali masih terjaga kebersamaan hidup diantara manusia,hewan dan tumbuhan, dengan demikian orang  Bali saling menjaga alam lingkungan hidupnya ,tak ada orang yang meracuni ikan di sungai,rawa maupun dilaut, tidak ditemukan potas ikan ,dan tidak ditemukan orang membunuh burung dengan cara menembak memakai senjata bedil, di Bali juga tidak ditemukan orang memotong pohon besar,karena di Bali ada denda sangat besar bagi orang yang menembak burung,meracuni ikan,dan menebang pohon besar ada peraturan daerah ( Perda ) ingat pohon itu sangat berguna bagi kehidupan kita ,ketika pohon ditebang lambat Laun kita akan menerima dampaknya, seperti saat ini suhu udara sangat panas ,adik adik harus mengetahui banyak pohon banyak mata sumber airnya, hal itu disampaikan oleh Ketut salah satu pemandu( gopala) wisata dihadapan awak anak SMP Negeri 1 Tangen saat didalam perjalanan menuju tempat wisata.

Tidak hanya terkait alam dan lingkungan adik adik, bahwa di Bali ada pusat peribadatan Puja Mandala tempat ibadah Agama Islam, Hindu, Buddha,Kristen dan Katholik, hal itu dibangun oleh Menteri Pariwisata Job Ave jaman Presiden Suharto,saat itu umat muslim kesulitan mencari tempat ibadah, langsung mendapatkan respon dari Menteri Pariwisata Job Ave, dibangunlah tempat ibadah dengan biaya sama luas tanahnya sama dibangun berdampingan , saat Ketut bertanya kepada adik adik agama di Indonesia ada berapa ada 5 agama, Hindu, Islam  Buddha Kristen dan Khong Huchu, dan kenapa dipusat peribadatan Puja Mandala tidak dibangun klenteng untuk agama Khonghucu, karena agama Khonghucu diakui sebagai agama sah jaman Presiden Abdulrahman Wahid ( Gusdur ) maka Bapak Abdulrahman Wahid disebut Bapak Pluralisme, nah itu adik adik bahwa agama itu semua baik ,kadang yang tidak baik orangnya, agamanya ikut kena, semua ajaran agama baik menuntun kebaikan ,maka pusat peribadatan Puja Mandala hanya di Bali, nampak rukun harmonis ,adik adik”ungkap Ketut

Ketut juga menyampaikan bahwa di Bali ada musium perjuangan rakyat Bali, perjuangan sebelum masehi ( SM) perjuangan kemerdekaan republik Indonesian, dan mengisi kemerdekaan.
Bali masa berburu untuk kumpulkan makanan 3000 Masehi, Bali masa perundungan 2000 sebelum masehi, RSI Marka dewa abad 8 Masehi,Sri Kesariwan Madewa 914 Masehi, hingga jaman perjuangan kemerdekaan republik Indonesian, penyebar luaskan berita proklamasi 1945, serangan Sri Nica tahun 1946, peristiwa bendera pelabuhan Buleleng 27 Oktober 1945 dan Bali mengisi kemerdekaan 1950-1975 ,semua ada di musium perjuangan rakyat Bali ( MPRB )anak anak diajak melihat langsung ke dalam museum untuk mengenal perjuangan rakyat Bali dari tahun sebelum Masehi ,sampai tahun perjuangan kemerdekaan,di situ bisa diambil hikmahnya dipetik pengalamanya itu pesan yang disampaikan oleh Ketut seorang pemandu kepada anak anak SMP Negeri 1 Tangen.

Memang dalam perjalanan kegiatan studi pengenalan alam lingkungan SPAL di Bali ada dua pemandu wisata Ketut dan Gita yang menemani anak anak kelas VIII SMP Negeri 1 Tangen, semua ikut mendampingi anak anak dimana saja yang mereka kunjungi, selain itu anak anak juga didampingi oleh bapak ibu guru, Komite dan perwakilan wali murid kelas VIII ,dan perjalanan ke Bali dipercayakan kepada Jasa Travel Hana tour Sragen jasa angkut Bus pariwisata PO Bhina Karya Jaya Ngarum Ngrampal Sragen.

Pertunjukan Barong bagian agenda studi pengenalan alam lingkungan SPAL terakhir yang dihadirinya, seni tari Barong adalah satu tarian yang cukup terkenal,tarian Barong yang berasal dari Kabupaten Gianyar bukan hanya sekedar pertunjukan namun juga ada makna unsur unsur kepercayaan, tari Barong yang dikemas ada dagelannya itu mengakhiri kunjungan studi pengenalan alam lingkungan siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Tangen dan perpisahannya dengan Ketut dan Gita  pemandu wisata, sebelum berpisah dengan adik adik SMP Negeri 1 Tangen, Ketut memberikan beberapa kotak Pei susu kepada adik adik yang menjawab pertanyaan dengan benar, yang diberikan oleh Ketut

Ketut berpesan agar tetap belajar yang rajin dan mendoakan kelak adik adik menjadi anak yang berguna bagi nusa bangsa dan tetap mencintai kedua orang tuanya, pungkas ” bli Ketut ( wahono IGNews)

Sumber: https://indoglobenews.id/blog/79-Siswa-SMPN-1-Tangen-SPAL-ke-Bali-Pulang-Mendapat-Ilmu-Dari-Bli-Ketut

Mungkin Anda juga menyukai

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *